Minggu, 28 Juli 2013

Gema Peduli Handayani - GPH Peduli 023

Minggu, 28 Juli 2013
Romadhon 1434 H


Menyampaikan Amanah Berbagi Sembako


Paket 01
Kartinah Jambu 03 / 01 Jurangjero Ngawen Gunungkidul. Beliau menderita sakit usus buntu



Paket 02

Bpk Samaji 45th Alamat : dusun Naberan RT 05/04,Karang Asem,Paliyan,Gng Kidul.
Bapak Samaji ini sakit Kusta selama kurang lebih 25 th. dengan keadaan sangat memprihatinkan sampai jari2 tangan habis. dulunya hanya luka kecil kemudian merambat ke semua jari. pak Samaji ini kemungkinan mempunyai Jaminan JAMKESTA. saat ini ini bapak Samaji ini hanya hidup seorang diri, hanya warga sekitar yang peduli merawat


 Paket 03 & 04
Dua wanita renta ini adalah kakak beradik,mbah Ginah, 85 tahun dan mbah Latinem, tinggal di sebuah dusun tepatnya di Trowono A, Desa Karang Asem, Kecamatan Paliyan,bergandengan tangan bukan untuk mengucapkan kata perpisahan ataupun mengucapkan selamat. Sang adik, mbah Latinem yang 10 tahun lebih muda sedang membantu kakaknya yang sakit-sakitan untuk berjalan. Sejak menderita sakit yang katanya DHOMPO setahun yang lalu, mbah Ginah memang kesulitan untuk berjalan.Karena DHOMPO yang dideritanya dan berbekal kartu jamkes dari Pemerintah mbah Ginah

berobat ke Puskesmas .Penyakit yang dideritanya sembuh tapi setelah itu badan semakin lemah, sehingga untuk berjalan harus rambatan ataupun dibantu adiknya.Mereka memang hanya tinggal berdua, di  rumah kecil berdinding gedhek bolong-bolong itu. Katanya mereka pernah menikah dan punya anak, tapi anak-anak mereka meninggal waktu masih balita,tidak diketahui apa penyebab kematian anak-anaknya,tapi mengingat kondisi perekonomian mereka yang pas-pas an bisa diduga karena kekurangan gizi ataupun karena terlambat dibawa ke dokter,apalagi angka kematian ibu dan

bayi pada waktu itu memang masih tinggi.Karena

tidak mmpunyai anak, mereka mengangkat anak saudaranya,seorang laki-laki bernma Ranto, yang kini sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Ranto tinggal di sebelah rumahnya, sebuah rumah kecil juga, karena Rantodan istrinya hanyalah buruh serabutan.

Dipan ini adalah tempat tidur mereka,tanpa kasur,tanpa busa bahkan tikarpun hanya seadanya.Di sinilah mereka menghabiskan malam berdua,berselimutkan angin kencang dari dinding rumahnya yang bolong. Tak ada kursi ataupun lemari pakaian di rumah mereka karena mereka juga tidak

punya cukup pakaian untuk disimpan.Hanya yang melekat di badan dan jarik yang ada di dipan itulah yang mereka miliki.

Dapur inilah tempat mereka memasak,dengan kayu yang dicarinya di sekitar rumahnya, dan sayuran hasil ‘’ramban’’ di pekarangan tetangga. Beruntung mereka mendapat RASKIN dan BLSM walaupun dipotong sedikit untukberbagi dengan yang tidak mendapat jatah BLSM.Sepetak tanah yang dimiliki memang tidak produktif apalagi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Itupun juga kalau mereka masih mampu menggarap lahan mereka.Dengan khusyu’ dan tulus mereka berdo’a, mudah-mudahan 
suatu saat nanti ada yang membantu memperbaiki rumah mereka, memberinya peralatan dapur yang mencukupi, ataupun yang memberinya jaminan hidup. Amin, ya Alloh.....kabulkanlah do’a mereka.


Paket 05
Yu ponijem,adalah seorang janda yang lahir sekitar 77 tahun yang lalu di dusun Trowono B,Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan. Mempunyai seorang anak laki-laki yang entah karena apa…kecerdasan otak anaknya tersebut jauh di bawah standar..Anaknya telah menikah dengan seorang wanita dari Daerah Cepu,Jawa Tengah yang akhirnya bercerai.Beberapa tahun menjadi duda akhirnya menikahi seorang wanita dari Desa Mulo Kecamatan Wonosari,dan kini dia tinggal di Desa Mulo tersebut. Dan karena keterbatasan kemampuan karena anaknya yang bernama Sarbi ini hanya bekerja sebagai buruh serabutan,maka Sarbi jarang sekali menengok ibunya yang sebatang kara.Ponijem muda adalah seorang buruh pembantu dan pernah menjadi tukang masak di sebuah warung makan milik salah seorang warga di Dusun Trowono A,tepatnya di sebelah utara pasar Trowono.Kala itu untuk makan dan biaya hidup lainnya tidak masalah untuk dia,dan itu sudah berlangsung selama puluhan tahun yang lalu.Usia Ponijem kini sudah renta,badan sudah Nampak loyo dan kuyu mungkin karena beban hidup yang semakin menghimpit.Dia tinggal di sebuah gubuk yang kecil dan reot,yang beberapa saat lalu hampir rubuh dan karena kepedulian dari tetangga sekitar dilaksanakan kerja bakti,bergotong royong memperbaiki gubuk tersebut,akhirnya dinding rumah terpaksa diganti hanya dengan sisa-sisa spanduk dari berbagai sponsor,itupunmilik tetangga,dari bekas usaha ternak burung gemak yang akhirnya bangkrut.
Inilah hasil dari kepedulian warga sekitar yang telah bergotong royong memperbaiki gubuk yu ponijem.Di sinilah dia tinggal,seorang diri,tanpa anak,tanpa suami,dan juga tanpa penghasilan.Dia jalani semua itu tanpa mengeluh,dia ikhlas menjalni semua ini.Pada saat musim panas yang lalu dia pasti merasa kan nikmatnya tinggal di gubuk ini,yang hanya berdinding spanduk bekas,karena pasti tidak merasakan panasnya seperti kita yang tinggal di rumah dengan dinding tembok.Namun ketika hujan deras mulai turun,dia pasti baru merasakan  betapa dinginnya,tinggal di gubuk derita ini.Belum lagi kalo air deras masuk ke rumah dari berbagi celah,entah dari genteng yang bocor ataupun dari dinding-dinding.
Dan di atas dipan kecil dan reot inilah Yu Ponijem menghabiskan malam ditemani banyak nyamuk,beralaskan bekas karung,ada satu bantal di atas dipan reot itu,dan berdinding kain bekas yang sudah tidak Nampak motifnya.dan sekali lagi,dia nikmati semua itu dengan penuh keikhlasan.Dulu,ketika tenaga masih kuat dan sejak rumah makan sederhana tempat dia bekerja tidak lagi ada,atau bisa dibilang bangkrut,Yu ponijem bekerja sebagai buruh serabutan,atau buruh tani.Tapi kini,sisa-sisa tenaga yang dia miliki tidak memungkinkan untuk melakukan itu.Terlebih para tetangga yang dulu membutuhkan tenaganya mungkin merasa tidak sebanding antara upah yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh dari tenaga yu Ponijem yang kian lemah.Dan karena tidak secuilpun tanah ladang dia miliki,maka kini hanya bisa mengandalkan dari belas kasihan sanak saudaranya.Adik perempuan yang tinggal di sebelah rumahnya tidak cukup mampu untuk menopang hidupnya,karena dia juga seorang janda yang tinggal dengan anaknya yang hanya buruh serabutan juga.

Inilah dapur tempatnya memasak,entah apa yang biasa dimasak,tergantung apa pemberian tetangga saat itu.Sebuah tungku buatannya sendiri dari batu dan sisa bata yang ditata sendiri,berbahan bakar kayu seadanya yang dia dapat dari sekitar gubuknya.Mudah-mudahan suatu saat nanti,Alloh SWT berkenan merubah hidupnya,di sisa usianya,memperbaiki kwalitas hidupnya,dan memberinya tempat tinggal yang lebih layak.Amiin………..Mudah-mudahan dinding dari bekas gedhek yang tambal tambalan ini segera diganti dengan dinding yang lebih baik.Amiin……..



Paket 06

Ibu Sulastri. Alamat : Keringan Wetan Rt 04/07 Bulurejo Semin Gunungkidul.

Pekerjaan : buruh tani.
Ibu Sulastri ini terkena penyakit Katarak mata sebelah kanan.
Hidup menjanda dan harus menghidupi anaknya 
yang sakit epilepsi 



Paket 07

Saliyem Umur : 80 th. Alamat : Keringan Wetan Rt 04/07 Bulurejo Semin Gunungkidul. Simbah Saliyem ini menderita Lumpuh Kurang Lebih 2 th. Simbah ini tinggal di rumah sendiri dan yg merawat tetangganya


Paket 08

 Adi Wagio Bejono rt 4 rw 1 Beji ngawen Gunungkidul

Paket 09

Sukiyem bejono rt 2/4 mbeji ngawen Gunungkidul, suami istri menderita lumpuh dan dirawat tetangganya krn anak2nya pergi merantau semua dan msh kekurangan dlm kehidupan sehari2

Paket 10

Rumah Adik Badiyanto, 6 th , Jambu Rt 06 Rw 01 Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul.
Adik Badiyanto ( difable - kedua tangan tidak punya jari ) tahun ini  masuk Sekolah Dasar yang  di SD Kranggan Jurangjero. 

Paket 11

Tuminem njambu rt6/1 jambu jurang njero ngawen, Gunungkidul, Janda hidup sebatang kara buruh sebisanya,untuk biaya mkn kdg2 diberi dr tetangga,rmhnya jg dibuatkan oleh warga  

Paket 12

Marto bendung rt4/1 semin, Gunungkidul hidup sendiri anaknya kurang mampu, simbah ini msh buruh sebisanya meski sdh tua renta,krn untuk menhdupi kehdpannya sendiri 

Paket 13 

Rejo tinoyo, keringan wetan rt3/7 bulurejo, semin Gunungkidul, suami lumpuh,istri tangannya cacat,dirwt anaknya,


Paket 14

Nama : Wasinah Kardiyo Umur : 75 th Alamat : Keringan Wetan Rt 01/07 Bulurejo Semin Gunungkidul. Pekerjaan : buruh tani  Simbah Wasinah ini menderita struk kurang lebih 2 th. Dan tinggal di rumah bersama suaminya. Sudah berulang kali dibawa ke dokter tapi belum ada perkembangan.

Paket 15
  
Patmo sukiyem BEJONO Rt2/4 beji ngawen gunung kidul.
Paket 16
Bpk Sriyono 40th, alamat : RT 005/001 Jambu, Ngawen, Gunungkidul.
Bpk Sriyono ini satu bulan sekali harus mengganti selang untuk pembuangan air seni. Sudah hampir 5 th bpk Sriyono mengalami kondisi seperti ini, dan secara medis belum ditemukan jenis penyakitnya. setiap 1 bulan sekali bpk Sriyono harus mengeluarkan biaya Rp.250.000 untuk penggantian selang.
Paket 17

Bpk Sujarno & Ibu Sumirah Orang Tua dr Adik Kusni 6th yg menderita Hedrocepalus,Tanjung Getas, Playen, GunungKidul
 Paket 18
Simbah Mangun Cadhik (80) ini hidup bersama putrinya yang tuna wicara bernama Sukarsih (42).Rumahnya berukuran 3,5 x 6 meter terbuat dari bambu gedhek yang sudah sobek-sobek,sementara setiap malamnya tidak berpenerangan sama sekali.Untuk kesehariannya beliau mengandalkan bantuan dari tetangganya yang sering sering memberikan makanan.MCK yang beliau miliki berasal dari bantuan salah satu Akper yang pernah KKN di dusun Walikan.
Butuh uluran tangan kita bersama agar rumah simbah ini dapat direnovasi agar lebih nyaman, dari itu Gema peduli Handayani berencana akan memberikan partisipasi Material bahan bangunan pada tanggal 29 Juli 2013, sementara untuk pengerjaannya akan dilakukan warga sekitar secara gotong royong. 
 
 
 
 
 

Paket 19

Bu Poniyem rt 20 rw 10 Gunung Buthak Nglanggeran Patuk Gunungkidul Janda sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan ) harus menghidupi anak laki-lakinya yang berumur 17 tahun menderita sakit lumpuh serta gak bisa komunikasi, total hanya berbaring di tempat tidur dalam segala hal termasuk BAB
 
 
 

Paket 20

Nama : Mbah Kariyo Rt 20 Rw 10 Gunung Buthak Nglanggeran Patuk GK,
Janda sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan )


Paket 21

Bu Jumiyem rt 14 rw 03 Nglanggeran Kulon Nglanggeran Patuk GK
Janda sebagai buruh harian lepas ( serabutan ) harus menghidupi anak dan cucunya setelah anaknya bercerai


Paket 22 

Bapak Nyoto-nyoto 47 th Rt 04 Rw 03. Pakel Jaluk Piyaman, wonosari.
sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan )


Paket 23

Bpk. Tugimin umur 56th Rt04/03, Pakel Jaluk Piyaman, wonosari.
Lumpuh akibat kecelakaan, dan dikembalikan ke orangtua oleh istrinya karena dirasa sudah tidak produktif dan hanya jadi beban


 
Paket 24

Ibu Jumiyati 44 th Rt 02/03 Pakel Jaluk Piyaman Wonosari.
janda menghidupi anak semata wayang siswa SMP, dalam kesehariannya sebagai PRT di Wonosari di siang hari harus menitipkan anaknya ke famili

Paket 25


Ibu Sajiharjo Utomo, rt 02 rw 03, Pakel Jaluk Piyaman, wonosari.
Janda sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan )




Paket 26

Ny. Wakiyem alamat : Sendang II Rt 004 Rw 005 Sawahan Ponjong GK
Janda sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan )



Paket 27

Bapak BUDI NGATIMAN alamat : Sendang II Rt 004 Rw 005 Sawahan Ponjong GK
Buruh Harian Lepas ( serabutan ) harus menafkahi Istri dan anaknya yang masih duduk di bangku SD kelas III




Paket 28

mBAH Ginah 70 tahun alamat : Sendang II Rt 004 Rw 005 Sawahan Ponjong GK
Janda sehari - hari sebagai buruh harian lepas ( serabutan ) sehubungan simbah ini sedang mencari kayu bakar dan rumah kosong maka pemberian sembako diterimakan kepada tetangga samping rumah yang bernama Ny Samirah
 


Paket 29

Ny Samirah alamat : Sendang II Rt 004 Rw 005 Sawahan Ponjong GK
IRT suami buruh di meubel penghasilan minim
 
 

Paket 30
Bapak/Ibu Endarto/Tini : Sambirejo. Rt 004/005 Sidorejo Ponjong Keluarga kurang mampu anak banyak sebagai Buruh Harian Lepas ( serabutan ) harus menghidupi anak sejumlah 8 orang
Paket 31
Rencana semula pemberian sembako akan dialokasikan ke Nama Suratmi : Poko 01/10 sidorejo Ponjong. namun karena yg bersangkutan pergi bekerja ke Serang Banten, diterimakan kepada Ny Mento Niti Ibu Kandungnya seorang Janda bekerja serabutan
Paket 32

Bagus Nurrahman (yatim) Sumber Kidul 03/08 Ponjong /lor Sumber Ponjong.
Sembako diterimakan Nenek Samirah yang mengasuhnya, yang juga seorang Janda bekerja serabutan
— bersama 


Paket 33

Ny Agung Budi Hartanto Poko O5/05 sidorejo Ponjong.
Bekerja serabutan


Paket 34


Nama : Bapak Yatno Rejo 60 th, Rt 4 Rw 06 Grogol VI, Bejiharjo, Karangmojo.
Menderita Lumpuh dan harus menghidupi anaknya yang Cacat Mental


Paket 35

Ibu Mukirah (90) th tinggal bersama anaknya duda, Alamat : Rt 4 Rw 06 Grogol VI, Bejiharjo, Karangmojo.


selain Paket Sembako juga disampaikan Uang Tunai Rp. 20.000

 

 Paket 36

Nama Ibu Jumiyem Grogol 5 Rt 3 Bejiharjo, Karangmojo,Gunungkidul.
Janda anak bekerja serabutan, anak 1 selain Paket Sembako juga disampaikan Uang Tunai Rp. 20.000


 
Paket 37

Arjo Samsi / Wasinem Alamat : Grogol 4 RT 08/04 Bejiharjo,Karangmojo
Mbah Wasinem sakit struk sejak 2006 dan tidak mempunyai penghasilan.
selain Paket Sembako juga disampaikan Uang Tunai Rp. 20.000


Paket 38

Mbah Senen Janda mempunyai anak cacat mental RT 01/03 Grogol 3 Bejiharjo,Karangmojo.
selain Paket Sembako juga disampaikan Uang Tunai Rp. 20.000

 
Paket 39

Mbah Sum RT 02/03 Grogol 3 Bejiharjo,Karangmojo.
Mbah Sum ini seorang janda dan hidup sebatang kara
selain Paket Sembako juga disampaikan Uang Tunai Rp. 20.000

 
Paket 40

Nama : Mbah Sipon dusun Gondang Rejo, Kelurahan Gatak, Kecamatan Wonosari.
hidup sendiri karena anak satu2ny sdh punya rumah sendiri ikut istriny . tinggal di rumah yg sungguh2 tdk layak pakai tapi berkat bantuan masyarakat sekitar rmh itu bisa di bangun dengan keadaan yg seadanya tp sampai sekarang blm selesai karena kehabisan dana sedangkan pemerintah setempat sdh berusaha mencarikan dana lewat pemerintah dgn mengajukan dana rumah sehat tetapi juga tidak lolos sedangkan waktu ada penerimaan BLSM dia juga tdk mendapatkan, sampai sekarang rumah itu blm selesai di bangun, dindingnya belum ada, kalau mlm dia tidur selalu kedinginan karena cuma berdinding kain2 yang lusuh itupun hanya pas yang buat tdr saja..
 
Paket 41 

Silaturahmi ke rumah Ibu Heni Setyowati 44 th warga ds Kernen RT 04/03 Ngunut,Playen. Istri Sutarno ini menderita kanker payudara. Rumah hampir ambruk, dinding dari gedhek sudah di mangsa rayap.

Ibu Heni ini habis menjalani Operasi dan menjalani rawat inap yang ke 7 di RS Diponegoro Klaten 6 hari. untuk jaminan ibu Heni ini memakai fasilitas Jamkesmas. hari senin 8 juli 2013 harusnya kontrol ke RS Diponegoro klaten karena surat rujukan harus dari RSUD maka kontrol dan pengambilan obat di lakukan hari selasa. untuk obat tidak semua bisa memakai Jamkesmas dan harus menebus pakai uang sendiri karena kondisi keuangan yang pas2an untuk ambil obat hanya bisa dilakukan dengan mencicil atau menyesuaikan kondisi keuangan.


Nb. Dari Keluarga Bapak Sutarno suami Ibu Heni mengucapkan banyak2 terimakasih kepada Donatur dan semua anggota Gema Peduli Handayani yang telah sudi memberi bantuan dan Doa.

 

Paket 42 & 43

Ibu Sapon 65th,Janda Tanpa Anak,& Ibu Sajem RT 03/01,Kamal,Wonosari,Gng kidul
 
 

Paket 44

poniyem ngalang Rt 5 Rw 8 ngalang. Gedangsari gk
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar